• Berita Terkini

    Hilangnya dr. Mawardi dipertanyakan NDI Ke Polda dan Pemprov NTB




    cahayantb.com – Nusa Tenggara Developmen Institute (NDI) menggelar aksi unjukrasa di Polda dan Pemprov NTB. Aksi ini dilakukan sebab kasus hilangnya mantan Direktur RSUP NTB dr. Mawardi masih buram.

    Buramnya kasus tersebut dianggap Kordum Abdul Majid, sebagai bentuk ketidak becusan Polda NTB dalam menangani perkara. Menurut Majid, penanganan kasus hilangnya dr. Mawardi berbanding terbalik bila dibandingkan dengan penanganan kasus teroris atau jaringan narkoba.

    “Hari ini kita kembali menyambangi Polda Nusa Tenggara Barat, kehilangan dr. Mawardi ini sebagai bentuk cermin bahwa pihak kepolisian NTB saya anggap tidak becus dan tidak pernah serius dalam menangani, pencarian teroris sampai ke tempat tersembunyi yang terbuat dari baja masih bisa ditemukan, atau mencari Kelompok Jaringan Narkoba Internasional juga mampu ditemukan,” kata Majid dalam orasi.

    Majid menilai, ketidak becusan Polda NTB tersebut dikhawatirkan berimplikasi terhadap kepercayaan publik atas kinerja aparat. Karena hingga saat ini, latar belakang hilangnya dr. Mawardi masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat.

    “Entah kenapa sampai saat ini tidak mampu ditemukan, Jangan sampai masyrakat kehilangan kepercayaan atas kinerja kepolisian di NTB.” Sesalnya.

    Atasnama masyarakat, NDI meminta agar Polda NTB membuat pernyataan secara resmi tentang status hilangnya dr. Mawardi yang sudah dua tahun lebih hilang.

    “Ini sudah 2 tahun hilangnya, jika dr.Mawardi sudah mati maka polisi harus membuat pernyataan resmi tentang kematian itu,” tegas Majid.

    Dalam kesempatan yang sama, Adul Majid juga menyesalkan sikap Pemprov. NTB yang seolah bungkam. Padahal kala hilang tahun 2016 silam, dr. Mawardi masih menjabat sebagai Direktur Utama RSUP NTB. Seharusnya sebagai bawahan Gubernur NTB juga memberikan pernyataan resmi kepada publik.

    “Kami juga sangat menyesalkan terhadap sikap pemprov Nusa Tenggara Barat yang sampai detik ini tidak ada pernyataan resmi," sebutnya.

    Menanggapi aksi NDI, adik bungsu dr Mawardi yang bernama Nurul Hidayat Hamry meminta hilangnya kakaknya jangan digunakan sebagai sarana politik praktis. Kendati demikian, ia juga mengucapkan terimakasih ada yang peduli atas hilangnya dr Mawardi namun dia menginginkan adanya koordinasi dengan pihak keluarga sebelum bersikap dengan menempelkan spanduk maupun menggelar demo.

    “Ketakutan saya ada yang berkepentingan di saat momen Pilgub atau Pilpres ini. Kita sebenarnya berterimakasih ada yang peduli, tapi jangan dengan cara seperti itu.” Ungkapnya.

    Dan sebelum itu, Abdul Majid sudah berkali – kali menegaskan jauh-jauh bahwa apa yang dilakukan NDI soal hilangnya dr. Mawardi murni kemanusiaan bukan terkait dengan politik. Menurut Majid, NDI sudah sejak 2016 lalu konsisten mendesak agar kasus hilangnya dokter Mawardi di tuntaskan.

    “Saya ini dari 2016 sudah suarakan hilangnya Mawardi. Tidak ada hubungan politik, ini murni kemanusiaan.” Tegas Majid. (Dee)

    No comments