DPRD Kritisi Mutasi ASN Oleh Pemda Lombok Utara
Foto : Ardianto,SH.Ketua Komisi Satu DPRD Lombok UTara.(Cahayantb) |
Ketua Komisi Satu Ardianto SH,menganggap Mutasi dan
pengunduran diri pejabat saat ini sudah menjadi
viral di KLU dan menjadi hal biasa.
“Masak pejabat sudah tiga yang mengundurkan diri sejauh ini,kalok
tidak salah kepala dinas kesehatan mundur,kabid perhubungan darat mundur,kabit perikanan kalok tidak salah
mundur juga itu kan jabatan jabatan
strategis ada apa?dan itu dianggap hal biasa”,jelasnya.
Kemudian selain itu mutasi jabatan berjalan sepanjang tahun,”sepanjang
tahun tidak selsse- selse bongkar
pasang,bongkar pasang itu juga penyebab perogram ini tidak bisa berjalan,lain
yang merencanakan lain yang melaksanakan ini juga persoalan”,tambahnya.
Saya yakin sampai sekarang belum selse mutasi ini,bahkan ada
mutasi guru, sekarang keluar sk mutasi
belum ia tempati ,malah besok turun surat mutasi ditempat lain lagi,itu
disebakan tidak ada perencanaan dan peroses yang jelas,kapan mau kapan punya
fikiran baru disana dilakukan.
Bearap kali setahun idealnya melakukan mutasi?
Ideal sebenarnya tidak menghitung tahun ,yang kita hitung
itu adalah dari hasil evaluasi tapi paling tidak satu tahun sekali itu biasa
lah kita evaluasi,pada saat yang memang sudah ditentukan.”tetapi di klu ini kan
tidak ada ideal-idealnya, kapan mau dilakukan dilakukan langsung,nah ini tentu
berpengaruh terhadap kinerja,sekarang skpd merencanakan, besok di bongkar,datang
yang lain melaksanakan bagaiman bisa,tidak mungkin orang bisa melakukan rencana
saja,karena mengerjakan sesuatu itu harus punya konsep yang jelas”,jelasnya.
“Kalok kita bicara evaluasi hasil sepertinya tidak pernah
ada evaluasi ,karena evaluasi itu menghasilkan perbaikan,tapi buktinya seperti
yang saya katakan tadi di LKPJ kinerja 2017 itu terburuk dibanding tahun tahun
yang lain,kalok kita sandingkan indikator capaian di RPJM”,tambahnya.
Cuman di dpr kemarin pansus ditelikung dalam memberikan penilaian
LKPJ, hasil penilaian kita itu adalah kinerjanya buruk karena tidak tercapai
visi misi.Tapi konsep itu diambil oleh
pimpinan dpr diem diem begitu dibaca lain yang dibaca itu kurang maksimal
penilaiannya ,jelasnya.
“kami tidak bisa berbuat apa apa karena pimpinan dpr jelas
pingin supaya dipuji oleh bupati disenangi oleh bupati maka dia merubah sendiri
konsep yang disodorkan kekami beda,yang dibaca beda,kalok kami jelas buruk
kinerja itu”,tambahnya.
Saran kami di dpr,pemerintah itu jangan alerhi terhadap
keritik,buka ruang kepada siapa saja untuk memberikan keritik ,saran dan
masukan, jangan anggap keritikan dan masukan itu sebagai perlawanan.
Setelah mau mengakui
bahwa memang ada kekurangan mari duduk bersama dengan ikhlas dengan
jujur dan tulus untuk kita diskusika, bagaimana bisa tercapai semua ini,selama ini
memang pemerintah tidak mau mengakui dan merasa punya kekurangan,Pungkasnya.(Andet)
No comments