Kemenag RI dan Pemda KLU Jalin Kerjasama Pendidikan dengan Malaysia
Foto : Rombongan Pemkab KLU dan Kemenag RI Membahasa Kerjasama Pendidikan Dengan Pemerintah Malysia di Malaysia.(Hmspro) |
Cahayantb.Malacca - Kementerian Agama Republik Indonesia dan
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melawat ke Malaysia. Untuk menghadiri
undangan Institute Kemahiran Industry Melaka (IKIM) dan Malacca Industrial
Collage (MISC). Dalam rangka kerjasama perkuliahan sembari bekerja bagi
putra-putri Lombok Utara yang ingin melanjutkan studi di Malaysia (23/5).
Pihak Malaysia mengundang Pemda KLU, lantaran memahami bahwa Lombok Utara
menjadi "pemasok" Tenaga Kerja Indoensia (TKI) yang cukup banyak ke
Malyasia. Kedepannya diharapkan Pemda KLU bisa mengirimkan mahasiswanya sambil
bekerja pada industri-industri yang ada di Malaysia.
Chief Executive Officer IKIM Datuk B Reghu menyampaikan saat
ini ada 1100 perusahaan yang mengelilingi IKIM dan sebanyak 21 perusahaan sudah
bekerjasama. Format belajar Mahasiswa nantinya berkisar 70 persen praktek
langsung pada industri dan 30 persen belajar teori di ruang kelas.
Adapun lulusan IKIM dapat dipastikan 100 persen langsung
mendapatkan pekerjaan. Lantaran telah disiapkan serapan kerja pada
industri-industri jaringan kerja sama. Selain itu pula, ijazah kependidikan
yang diraih mendapat pengakuan dari seluruh negara ASEAN dan kerjasama dengan
70 negara lainnya, sehingga Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dari IKIM, bisa
memperoleh pekerjaan di 70 negara tersebut.
Hadir dalam pertemuan pertama itu, Direktur Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr Suyitno MAg,
Plt Kadis Dikpora Kabupaten Lombok Utara Dr Fauzan MPd, Kepala Bappeda KLU
Heryanto SP, dan pendamping District Facilitator Inovasi KLU Anhar Putra
Iswanto MSi.
Dalam sambutannya, Plt Kadis Dikpora Kabupaten Lombok Utara
Dr Fauzan MPd, menyampaikan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi
masyarakat Lombok Utara untuk kuliah di IKIM sambil bekerja.
Lebih lanjut Dr Fauzan menambahkan proses perkuliahan di
IKIM berlangsung selama 6 semester atau setara dengan Diploma III.
"Pada awal semester pertama semua mahasiswa akan
belajar materi diruang kelas. Setelah semester dua mereka bisa sambil parttime
di perusahan-perusahaan yang ada di sekeliling IKIM dengan gaji 1500-1800 RM
atau sekitar 4 juta hingga 5,5 juta tiap bulan," tuturnya.
Kemudahan tersebut, lanjutnya, membuat para Mahasiswa tidak perlu memikirkan
biaya kuliah, lantaran dibayarkan langsung oleh perusahaan-perusahaan tempatnya
bekerja.
Sementara itu, Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Akhyar SH MH
dijadwalkan menyusul ke Malaysia untuk bertemu dengan Rektor IKIM dan seluruh
CEO perusahaan yang bekerjasama dengan IKIM.
Selanjutnya, Rektor IKIM dan CEO perusahaan diundang ke
Lombok Utara untuk melihat secara langsung potensi pengembangan industri dan
meyakinkan dan menawarkan masyarakat terkait peluang bagi putra-putri Lombok
Utara mengikuti kuliah sambil bekerja di Malaysia.
Direktur GTK Kemenag RI Prof Suyitno juga menyampaikan
ketertarikannya untuk mengirim guru-guru terbaik madrasah untuk belajar di
IKIM.
"Madrasah memiliki peranan dalam program pengentasan
kemiskinan, terutama di Lombok Utara. Penting untuk mendorong guru-guru
madrasah belajar bagaimana madrasah terlibat dalam pengembangan
industri-industri yang bisa berdampak secara langsung terhadap pengurangan
angka kemiskinan," imbuhnya.
Hal ini juga memberikan kepastian, lanjut Prof Suyitno,
bahwa alumni-alumni madrasah tak akan menjadi pengangguran setelah lulus dari
studinya. Belajar teori dan praktek kerja terapan langsung di perusahaan-perusahaan.
(Edit/Andet)
No comments