Gubernur NTB Sebut Kemajuan NTB Tidak Terlepas Dari Campur Tangan Pusat
Foto : Gubernur Ntb Zainul Majdi |
Cahayantb.Mataram - Pada Diskusi Nasional bertajuk
Pencapaian 3 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK di Auditorium Dome Universitas
Mataram, Jum’at (9/3/2018) Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyampaikan
rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah pusat, atas segala macam
bentuk dukungan pembangunan kepada NTB. Terutama pembangunan Infrastruktur
sehingga NTB memiliki kemantapan infrastruktur yang tinggi. Infrastruktur
sebagai salah satu daya ungkit ekonomi di NTB. Sehingga saat ini, berkat
dukungan pemerintah pusat, di bawah kepemimpinan Presiden Ir. H. Joko Widodo,
ekonomi NTB berhasil tumbuh dengan baik sebesar 7,1 persen di atas nasional.
Bahkan, kalau prinsip kemantapan infrastruktur ini terus diupayakan oleh
presiden Jokowi, Gubernur yakin NTB bahkan Indonesia akan terus mengalami
kemajuan.
“Alhamdulillah berkat dukungan dan support
pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat, alhamdulillah ekonomi NTB
tumbuh 7,1 % tanpa tambang”, ungkap Gubernur pada acara yang menghadirkan
Kepala Staf Presiden Dr. Moeldoko sebagai keynote speaker-nya.
Untuk itu, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB)
sapaan akrabnya mengajak masyarakat NTB untuk berterima kasih, karena berterima
kasih adalah merupakan etika yang paling tinggi, sedangkan akhlak yang paling
mulia itu adalah bersyukur, ujarnya. Selain itu, Gubernur paraih ratusan
penghargaan tersebut memberikan motivasi kepada masyarakat dan generasi muda
Indonesia, khususnya di NTB, agar menyikapi kondisi sosial sebagai suatu
tantangan, bukan sesuatu yang harus diratapi. Oleh karenanya, TGB yakin dan
selalu berpandangan positif kepada pemerintah untuk bisa membawa Indonesia ke
arah yang lebih baik.
Dari hasil diskusi yang dilakukan, Gubernur
memberikan catatan kepada pemerintah pusat terhadap dua hal. Sektor pembangunan
infrastruktur, agar tidak hanya yang berskala besar saja yang menjadi prioritas
pemerintah, seperti jalan TOL, akan tatapi infrastruktur yang bersentuhan
langsung dengan akses masyarakat juga diharapkan menjadi sektor yang
diprioritaskan oleh pemerintah saat ini. Sehingga konektivitas distribusi arus
ekonomi dari masyarakat dapat berjalan dengan baik, tidak hanya
perusahaan-perusahaan besar saja yang merasakan pembangunan infrastruktur
tersebut.
Selain itu, dalam proses pembangunan
infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini, agar melibatkan masyarakat
melalui kegiatan padat karya yang telah ada, sehingga masyarakat akan menjadi
bagian dari proses pembangunan itu, serta dapat merasakan dampak dari
proyek-proyek infrastruktur yang ada saat ini.
“Saya harap tidak hanya jalan TOL saja yang menjadi
prioritas, tapi juga infrastruktur yang berkaitan dan menyentuh aktivitas
ekonomi masyarakat. Selain itu saya juga berharap, dalam proses pembangunan
infrastruktur melibatkan masyarakat melalui program padat karya, agar mereka
merasa sebagai bagian dari proses pembangunan itu”, harapnya.
Sedangkan sektor ekonomi, Gubernur
menilai saat ini kurangnya kegiatan sosial keagamaan di masyarakat akibat dari
berkurangnya transaksi ekonomi sosial masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
tumbuh pesatnya ritel-ritel modern yang mengurangi transaksi tradisional masyarakat.
Menurutnya hal ini cukup berbahaya, karena selama ini kegiatan sosial
kemasyarakat yang timbul dari hasil transaksi tradisional masyarakat melalui
pasar-pasar tradisional memiliki peran sangat efektif dalam memberikan
pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat sehingga terhindar dari perbuatan
kriminal dan radikalisme. “Saya khawatir dengan hilangnya kegiatan sosial
kemasyarakatan akibat dari pertumbuhan ritel modern akan merusak transaksi
tradisional yang sudah ada, sehingga menyebabkan masyarakat untuk berbuat
kriminal dan radikal”, ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar segala macam
bentuk kebiijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, agar
disiapkan jaring pengamannya, sehingga tidak merusak jaringan ekonomi sosial
kemasyarakatan yang sudah ada.(Andet)
No comments