• Berita Terkini

    Revolusi Industri, Motode Pembelajaran Kreatif Harus Diutamakan

    Foto : Gubernur NTB Zainul Majdi

    Cahayantb.MATARAM — Menghadapai revolusi industri ke empat, ke depannya materi dan metode pembelajaran yang diterapkan dalam sistem pendidikan nasional harus lebih mengutamakan kreatifitas, ketimbang sekedar teori dan hafalan.
    “Sekarang ini kreatifitas itu menjadi sesuatu yang sangat penting, terutama menghadapai revolusi industri,” kata Gubernur NTB, Zainul Majdi di Mataram, Kamis (10/5/2018).
    Menurutnya, selama ini sebagian besar masih berupa teori dan hafalan yang sejatinya tidak mampu menjadikan peserta didik bisa berfikir kreatif.
    Makanya jangan heran, kenapa banyak di antara pelajar pinter secara teoritis dan menghafal, tapi miskin kreatifitas dan serta tidak mampu berfikir analitis.
    “Pemerintah melalui Mendikbud telah menyampaikan, sekarang soal-soal Ujian Nasional diupayakan lebih kreatif jadi bukan mengulang dan menghapal bahan yang ada, melainkan meletakkan siswa pada situasi kondisi yang harus dia respon,” sebutnya.
    Soal yang diberikan tidak ada dalam kisi-kisi atau contoh dalam buku, tapi akan merangsang kreatifitas dalam mencari solusi dan itu membutuhkan proses.
    Majdi mengatakan, selama ini mungkin sebagian dari masyarakat maupun pelajar di sekolah lebih suka menghafal, sehingga ketika diajak berfikir kreatif agak kerepotan.
    Sebelumnya, Mendikbud, Muhadjir Effendy di acara puncak hari pendidikan nasional di Kabupaten Lombok Barat mengatakan, pemerintah saat ini sedang mencari sistem pendidikan yang berupaya mendorong dan melahirkan lulusan kreatif dan terampil.
    Salah satunya melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan membuka jurusan-jurusan yang berupaya membekali siswa dengan keterampilan, sehingga ketika lulus nantinya bisa mandiri.
    “Jadi revolusi ke empat memang betul-betul meletakkan kreatifitas pada posisi yang sangat penting dalam pendidikan,” katanya.(Andet)

    No comments