Sekda NTB: 230 Ribu KK Masih Membutuhkan Rumah Layak Huni
Sekda NTB Sebut Masih Terdapat 230 Ribu KK Membutuhkan Rumah Layak Huni |
Hal
itu dikemukakan Seretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti,
M.Sc., Ph.D dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi
Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perumahan Layak Huni Wilayah IV yang mencakup
enam provinsi wilayah kerja, yakni Provinsi NTB, NTT, Maluku, Maluku Barat,
Papua dan Papua Barat, di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis, (26/4).
Dalam
sambutannya Sekda menceritakan bahwa sesungguhnya dirinya telah terlibat cukup
lama secara keilmuan dalam penelitian perumahan rakyat sewaktu dirinya masih
aktif menjadi Dosen di Universitas Mataram, termasuk menyusun skema dalam
proses perencanaan pembagunan perumahan rakyat layak huni sehingga benar-benar
tepat sasaran.
“Secara
pribadi saya sudah cukup lama ikut terlibat dalam penelitian perencanaan
pembangunan rumah layak huni. Untuk itu saya menaruh harapan besar rakor ini
akan melahirkan pola yang efektif dalam pegembangan dan distribusi rumah layak
huni di Indonesia, khususnya di NTB agar betul-betul tepat sasaran," ujar
Rosiady.
Lebih
jauh Sekda mejelaskan bahwa kedepan Pemerintah Provinsi NTB merencakan program percepatan penurunan
kemiskinan dengan komponen utama pembangunan rumah layak huni. Saat ini di NTB
sekitar 230 ribu KK yang masih membutuhkan rumah layak huni. Oleh karena itu,
pada tahun ini pemerintah mengalokasikan dana sebesar 60 miliyar untuk
pembangunan rumah layak huni bagi masyarkat di NTB.
Rosiady
juga mengingatkan bahwa selain memperhatikan skema distribusi, yang juga tidak
kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah pengembang hendaknya melakukan
kontrol dan evaluasi, sehingga selain memperoleh persentase keuntungan yang
layak, juha dapat menghasilkan rumah yang betul-betul layak dan berkualitas
bagi masyarakat.
"
Kedepan kepada pihak-pihak terkait dalam perencanaan pembangunan rumah layak
huni bagi masyarakat, kiranya dapat menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) sebagai pihak yang selalu membela masyarakat kecil dengan memberikan
kritik dan saran kepada pemerintah," harap Rosiady.
Dalam
kesempatan yang sama, Kasubdit Evaluasi Wilayah IV, Fina Sjafina, ST., M.Si
dalam laporannya mengatakan bahwa, rapat Evaluasi yang dihadiri oleh Direktur
Evaluasi Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR Ir. Ardiyantono, MA dan sejumlah
anggota Asosiasi Pengembang perumahan wilayah IV dari enam provinsi ini,
bertujuan untuk menyampaikan hasil pengawasan berupa ketepatan penerima bantuan
perumahan layak huni untuk kemudian dilakukan evaluasi.
“Kedepan
akan terus dilakukan peningkatan kerjasama antara pemangku kepentingan untuk
menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat di Indonesia”, pungkasnya.(Andet)
No comments