Wednesday, March 12.
  • Berita Terkini

    Bulog NTB : Bawang Putih Impor Dipastikan Tak Diimpor


    Mataram (CahayaNTB) – Harga bawang putih impor kian tinggi, bahkan sudah mencapai Rp 48 ribu per kg. Harga bawang putih ini tidak jauh berbeda dengan harga bawang putih lokal. Pemerintah pusat telah memasok bawang putih impor untuk memenuhi kebutuhan jelang puasa Ramadhan. Bawang putih impor ini sendiri sudah masuk di semua pasar tradisional di NTB.

    Kepala Perum Bulog Divre NTB Ramlan UE mengaku bahwa sejauh ini Bulog belum pernah mengusulkan untuk bawang putih impor masuk ke NTB. Pasalnya, NTB merupakan sentra produkis bawang putih, sehingga tidak perlu untuk memasok lagi. Kendati harga harga bawang putih impor di sejumlah pasar tradisional juga ikut cukup tinggi dijual hampir menyamai harga bawang putih lokal.
    “Untuk sementara ini kami belum mengajukan usulan bawang putih impor masuk NTB. Karena sejauh pengamatan kami kebutuhannya dapat dipenuhi dari pasokan bawang putih lokl di Lombok Timur,” kata Ramlan, Sabtu (27/4).

    Dikatakanya, di sejumlah daerah sudah ada yang mengajukan usulan melakukan impor bawang putih. Namun untuk di NTB meskipun ada surat pemberitahuan dari pemerintah pusat terkait pengajuan usulan pengadaan bawang putih impor, tapi Bulog belum melakukan impor. Dengan adanya harga yang tinggi, pihaknya akan mendalami, apa penyebab bawang putih impor hampir sama dengan bawang putih Sembalun untuk harga jualnya.

    “Terkait dengan itu kami belum mendalami, karena sejauh ini dvire NTB kita belum terpikirkan menerima sebagaian bawang putih impor itu,” terangnya.

    Menurutnya, dengan adanya pengadaan bawang putih impor tentunya itu dapat merugikan. Terlebih lagi NTB sebagai sentra produksi bawang putih, stoknya cukup banyak dan harga pun masih terjangkau. Tetapi justru mengusulkan bawang putih impor dengan harga lebih murah didatangkan dari pulau Jawa.


    “Bahwa Bawang putih kita beli juga, di situ kan ada kemampuan jual juga. Jadi  sebenarnya kita mengajukan untuk bawang, itu harus sesuai dengan kebutuhan kita,” ucapnya.
    Sementara itu, untuk bawang merah sejauh ini harganya masih stabil dan stok masih aman. Bawang merah ini sendiri jika tidak ada sarana dan infrastruktur yang memadai seperti tempat penyimpanan, maka akan cepat rusak dan busuk. Mengingat sudah memasuki masa panen bawang di Bima, sehingga kebutuhan masyarakat akan bawang merah dapat terpenuhi hingga memasuki hari raya lebaran mendatang.

    “Harga bawang merah masih stabil di Bima harga sekitar masih Rp 11 ribu,” terangnya. (chy/ntb)

    No comments