• Berita Terkini

    Festival Ngejot, Khazanah Wisata Religi Lombok


    Cahayantb.com - KM. Sukamulia - Festival Ngejot merupakan salah satu even wisata religi yang digelar oleh masyarakat Desa Lenek Pesiraman Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Festival ini diselenggarakan sebagai salah satu khazanah Idul Fitri bagi umat muslim Lombok, khususnya yang ada di Desa Lenek.
    Ngejot, demikianlah masyarakat Desa Lenek Pesanggera menyebut salah satu tradisi yang mereka warisi dari nenek moyang mereka dan pelaksanaannya dilestarikan hingga kini. Tradisi Ngejot adalah bagian dari rangkaian kegiatan ritus yang dilaksanakan di hari terahir bulan suci Ramadhan dan di pagi Hari Raya Idul Fitri.
    Dari segi etimologi, Ngejot merupakan salah satu kata dalam bahasa Sasak yang artinya membawakan atau mengantarkan. Pada pelaksanaan tradisi ini, masyarakat setempat mengantarkan makanan yang dihidangkan dengan nampan. Nampan itu biasanya berisi makanan yang terdiri dari berbagai jenis kuliner tradisional, seperti; nasi, lauk pauk, ikan, buah dan berbagai jenis jajan tradisional yang utamanya adalah jajan khas lebaran masyarakat Lombok.

    Sejak dulu, tradisi Ngejot dilaksanakan oleh masyarakat Lenek dan bahkan di beberapa desa tradisional lainnya yang ada di pulau Lombok. Seiring perkembangan zaman, tradisi tersebut berlahan ditinggakan dan namun tidak oleh masyarakat Desa Lenek.
    Pada sore hari di hari terahir Bulan Ramadhan dan pagi hari di Hari Idul Fitru masyarakat Lenek berbondong mengantarkan makanan ke rumah tetangga, saudara, sanak famili dan kerabat mereka, utamanya adalah bagi kaum miskin.
    Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama agar semua warga merasakan kebahagiaan dan dapat menyantap hidangan yang enak pada malam dan di hari raya Idul Fitri. Selain itu, Ngejot juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan menciptakan suasana kekeluargaan yang saling perduli terhadap nasip sesama.
    Sungguh luhur budi pekerti dan keperdulian sosial yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Lombok ini, namun sayangnya tradisi tersebut sempat agak surut di kalangan masyarakat Lenek.
    Melihat betapa luhurnya nilai religius dan nilai sosial yang terkandung dalam Tradisi Ngejot, pemuda Desa Lenek Pesiraman melaluu Pokdarwis-nya bekerjasama dengan pemerintah desa setempat dan Dinas Pariwisata Lombok Timur mengemas Tradisi Ngejot sebagai Even Wisata Budaya sejak tahun 2018.
    Dikemasnya tradisi tersebut sebagai festival bertujuan untuk menggaungkan dan memperkuat kelestarian tradisi tersebut sebagai bagian dari Khazanah Budaya dan Pariwisata Lombok, khususnya Khazanah Wisata Religi dalam rangka menghidupkan suasana malam Idul Fitri.
    Tahun 2019 ini, Festival Ngejot dilaksanakan pada tanggal 04 Juni 2019 yang bertepatan dengan tanggal 30 Ramadhan 1440 H. Kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Lenek Pesiraman.
    Selain sebagai khazanah pariwisata religi, pelaksanaan Festival Ngejot juga dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi antar warga serta segenap pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
    Pada pelaksanaan Festival Ngejot tahun ini, warga Lenek Pesiraman melakukan pawai membawa nampan (sampak/nare: sasak) berisi hidangan. Nampan berisi hidangan itu mereka kumpulkan di lapangan, kemudian warga beserta tamu undangan berkumpul dan berbuka puasa bersama-sama menggunakan hidangan tadi.
    Pada festival ini terlihat jelas, betapa Tradisi Ngejot memiliki nilai moralitas, nilai religius dan nilai sosial yang tinggi. Dengan demikian patutlah jika tradisi ini harus tetap dilestarikan dan bila perlu dikembangkan di daerah Lombok yang lainnya.
    Perlu juga kita ketahui bahwa tradisi Ngejot juga dilaksanakan oleh masyarakat muslim di Desa Bengkel dan Pejaten Bali. Cara, waktu dan tujuan pelaksanaannya juga sama. Dengan demikian, tradisi Ngejot adalah tradisi religius yang dilaksanakan oleh masyarakat muslim Lombok dan Bali.
    Warga dan pencinta Kampung Media yang kami banggakan, demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Semoga bermanfaat. Semoga Tradisi Ngejot masyarakat Lenek tetap lestari dan ke depannya dapat dijual sebagai Paket Wisata Lebaran oleh para pelaku wisata setempat dan Dispar Lotim serta Dispar NTB. Salam dari Kampung. (Asri The Gila, www.kampung-media.com)

    No comments