Lembah Gardena, Kawasan Ekowisata
Cahayantb.com - Anugerah keindahan oleh alam kepada Pulau Lombok terwujud dalam aneka ragam bentuk. Mulai dari keindahan alam pegunungan , panorama alam laut, kawasan wisata hutan hingga pesona air terjun. Tapi bukan hanya itu, penampilan lembah di pulau ini tak kalah saing dalam mempersembahkan suatu nilai keindahan kepada ummat manusia. Salah satu lembah hijau yang banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Lembah Gardena.
Tak jauh dari Kota Mataram, destinasi wisata yang berupa lembah hijau ini dapat ditemukan. Hanya berkisar 25 menit, lembah yang indah nan sejuk ini dapat dinikmati. Namun bila kita beranjak dari Kota Mataram dengan melalui Jalur Kediri ke arah Praya, yang mana sekitar 1 KM dari Pusat Kota Kediri ke arah jalur Praya Lombok Tengah dimana sebuah belokan kiri sebelum jembatan akan menuntun kita hingga memasuki wilayah Desa Bilebante. Tak jauh dari Pasar Pancingan Bilabante, lembah ini dapat dipandang dari atas permukaan jalan raya. Lebih tepatnya, destinasi wisata yang menjadi incaran bagi wisatawan ini terletak di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sebuah lorong jalan ke arah bawah dengan jarak sekitar 100 meter menuntun kita ke lokasi Lembah Garden. Namun sebelumnya, kendaraan pun dapat diparkir pada tempat parkir yang tersedia, yaitu dengan hanya membayar 2000 rupiah per sepeda motor. Tiket masuk ke obyek wisata ini hanya 5.000 rupiah per orang.
konsep utama Lembah Garden adalah ekonomi wisata. Dua wujud kolam renang menjadi sudut pandang ketika kita memasuki kawasan wisata ini. Spot selfie, pedagang kuliner tradisional, dan tempat ibadah dapat ditemukan di tempat ini.
Areal persawahan mengitari kawasan lembah yang sejuk ini. Deretan pohon dan tanaman hias menambah keindahan dan kesejukan kawasan wisata ini. Bagi pengunjung yang senang berpoto, anda dapat berpoto di depan gerbang mini yang bertuliskan “Wisata Alam Lembah Garden”, atau pun pada sebuah spot photo lain yang bentuk “Love”.
Deretan kolam ikan juga menjadi bagian dari titik keindahan di Lembah Garden. Eksotisnya, beberapa ‘Berugak’ atau ‘Gazebo’ dan rumah tradisonal tampak berdiri kokoh di sebagian areal pinggir kolam dan sebagian di areal taman pohon. Para pengunjung bisa bebas dan leluasa memanfaatkan tempat istirahat tersebut sembari menikmati makanan tradional yang dipesan pada pedagang kuliner tradisional.
Menjelajah pada kawasan wisata lembah ini, kitapun dapat diperhadapkan pada sebuah keunikan lain, yaitu tumbuhan alang-alang yang menghias pada sebuah mushollah. Tampilan tumbuhan alang-alang tersebut tampak menyatu dengan lingkungan alam di sekitarnya sehingga terkesan indah dan natural.
Berkunjung ke kawasan wisata lembah ini sangat cocok buat keluarga. Sebab anak-anak pun dapat bermain di kolam renang atau bermain ayunan yang telah disediakan sembari menikmati nuansa keindahan alam hijau yang dilengkapi dengan berbagai tempat istirahat yang klasik. Namun berkunjung bersama handai taulan juga lebih mengasykkan sebab kawasan lembah ini mempersembahkan suasana indah, asri, teduh dan nyaman.
Andalan utama Lembah Gardena adalah ekowisata, sehingga ketika kita berkunjung pada hari sabtu dan minggu, kawasan wisata ini tampak diramaikan oleh berbagai macam makanan trdisional yang dijajankan oleh para pedagang kuliner. Pelecin, sate bulayak, lupis, dan lain-lain dapat ditemukan di kawasan lembah yang teduh ini. Demikian pula dengan minuman dingin dan panas telah tersedia pada deretan kuliner tersebut. Namun, salah satu jenis minuman panas yang unik di tempat ini adalah kopi rumput laut yang diproduksi langsung dari warga setempat di Desa Biabante. Selain itu, aneka ragam makanan ringan khas Desa Bilabante atau warga setempat menjadi jajanan di kawasan ekowisata ini, seperti dodol rumput laut.
Perlu dipahami bahwa kawasan wisata lembah hijau ini bersinergis dengan peduli kebersihan lingkungan. Olehnya itu, para pengunjung tidak diperbolehkan membuang sampah di sembarangan tempat, teruma sampah yang berbahan plastik, sebab dengan plastik tentu sulit terurai di dalam tanah bahkan dapat merusak ekosisistem yang ada di dalam tanah. Solusinya, di berbagai sudut terdapat tempat pembuangan sampah yang tetata rapi. (KMJ, www.kampung-media.com)
No comments