Kembali 67 Orang Tenaga Kesehatan di NTB Positif COVID-19 Hari Ini
Cahayantb.com - Mataram, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan 67 tenaga kesehatan di daerah itu positif terpapar COVID-19.
“Sampai dengan saat ini ada 67 orang atau 11,9 persen tenaga kesehatan kami yang positif COVID-19 dan 64 masih dirawat,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Nurhandini Eka Dewi saat memberikan keterangan pers di Mataram, Rabu.
Ia menjelaskan, 67 tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 tersebut tersebar di enam rumah sakit dan satu puskesmas di NTB. Mereka ini terdiri dari dokter delapan orang, perawat 54 orang, apoteker tiga orang, tenaga gizi dan radiologi masing-masing satu orang. Sementara jika dilihat dari jenis kelamin terbanyak tenaga medis perempuan dengan jumlah 38 orang dan laki-laki 29 orang.
“Kenapa lebih banyak terkena perempuan, karena memang perawat kami lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Bahkan, di antara tenaga kesehatan ini sudah ada yang menulari keluarganya,” ujarnya.
Para tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut, kata Nurhandini Eka Dewi, ada yang terpapar karena kontak dengan pasien positif dan kontak sesama tenaga kesehatan.
“Mereka ini sudah memakai alat pelindung diri (APD) level II dan III masih juga tembus. Apalagi masyarakat yang tidak menggunakan APD atau pun tidak menerapkan protokol COVID-19, seperti menggunakan masker, cuci tangan dan menerapkan physical distancing dan tetap di rumah,” kata Nurhandini Eka Dewi atau akrab disapa Dokter Eka.
Eka menyatakan, jika melihat kasus yang terjadi para tenaga kesehatan ini terbanyak tertular pada bulan Mei.
“Bulan Mei ini satu per satu tenaga kesehatan kami bertumbangan, meski ada yang bisa pulih kembali,” ujarnya didampingi Sekda NTB HL Gita Ariadi, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Gde Putu Aryadi dan Direktur RSUD Provinsi NTB dr HL Hamzi Fikri.
Menurut Eka, untuk mencegah penularan seluruh tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 saat ini sudah diisolasi untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Asrama Haji NTB, sedangkan, yang belum terpapar langsung diliburkan. “Contoh dalam satu regu yang terdiri dari 10 sampai 15 orang, terdapat satu orang yang terpapar, maka seluruhnya akan diliburkan dan harus menjalani pemeriksaan uji swab sebanyak dua kali. Nanti tugas mereka digantikan dengan tenaga kesehatan lain,” katanya.
“Selain diisolasi dan diliburkan, pihak rumah sakit juga menutup pelayanan poli umum untuk mencegah terjadinya penularan,” ucap Eka. (www.insidelombok.id/)
No comments