Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB terus meningkatkan percepatan vaksinasi booster jelang bulan Ramadan
Lombok Tengah - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB terus meningkatkan percepatan vaksinasi jelang bulan Ramadan, menyusul kebijakan pemerintah tentang vaksin booster sebagai syarat mudik lebaran tahun ini.
Kepala Binda (Kabinda) NTB, Wara Winahya mengatakan, jajarannya ditargetkan melayani sebanyak 6.000 dosis vaksin Covid-19 setiap harinya di semua wilayah di NTB. Kelompok sasaran, selain masyarakat umum hingga dosis booster, juga anak-anak usia 6 - 11 tahun.
“Kali ini kami bekerja sama dengan Dinkes Lombok Tengah dan Pihak PT. Sariguna Prima Tirta Dusun Jurang sate Desa Sepakek Kec. Pringgarata menggelar vaksinasi massal di Lombok tengah untuk para pekerja dan mensosialisasikan pentingnya vaksinasi booster bagi masyarakat yang akan menjalani ibadah puasa Ramadhan dan mudik Lebaran” ujar Wara
Menurut Wara, anak-anak dan para lansia termasuk kelompok rentan yang harus mendapatkan proteksi yang memadai memasuki musim liburan Lebaran kedepan. Mereka rawan tertular karena pasti akan ikut berada di keramaian musim liburan.
Ia juga mengimbau masyarakat berperan aktif mengunjungi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi dosis vaksin hingga booster. Menurutnya, vaksinasi dosis penguat menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjalanan mudik guna menghindari lonjakan kasus setelah liburan.
"Vaksinasi kalau tidak lengkap dampaknya negatif, terutama ke para orang tua. Orang tua pada Lebaran menjadi sasaran kunjungan anak-anaknya, jangan sampai kebaikan kita justru nanti merugikan para orang tua yang dikunjungi oleh anak-anak dan cucu-cucunya," bebernya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Jokowi meminta masyarakat untuk lebih dulu mendapatkan 2 kali suntikan vaksin COVID-19 dan suntikan vaksin penguat (booster).
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik dipersilakan juga diperbolehkan dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali booster serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi, Rabu (23/3).
No comments