Maaf, Ahli Virus Bawa Kabar Nggak Enak Buat 'Alumni' COVID-19
Selain BA.4 dan BA.5,
kini muncul lagi subvarian Omicron Baru BA.2.75 atau disebut Centaurus. Ahli
virus dari Universitas Edinburgh, dr Eleanor Gaunt, mengungkapkan bahwa BA.2.75
memiliki sifat yang sangat menular, sehingga berpotensi menjadi subvarian
paling dominan di dunia tahun ini.
Meskipun begitu,
pihaknya masih belum bisa memastikan sebenarnya apa penyebab subvarian Omicron
ini menjadi lebih menular dan dominan.
Para ahli juga menyorot
BA.2.75 yang kini menyalip penyebaran BA.5 di India. Disebut juga BA.2.75 ini
berpotensi menjadi varian dominan di negara-negara lain.
"Temuan kami
terkait BA.2.75 baru ini adalah bahwa (subvarian Omicron) itu menyebar di
negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, jadi tampaknya virus ini
mampu menghadapi kekebalan yang sudah terbentuk sebelumnya," terang dr
Gaunt, dikutip dari EuroNews, Jumat (20/7/2022).
Menurutnya, hal
tersebut disebabkan oleh jumlah perubahan protein lonjakan, yakni protein pada
permukaan virus yang membantunya memasuki sel.
"Itulah bagian
dari virus yang dikenali oleh sistem kekebalan tubuh Anda," kata Gaunt.
"Ketika itu
mengubah tampilannya, maka sistem kekebalan Anda kurang bisa mengenalinya. Ini
pasti sesuatu yang terjadi di sini," sambungnya.
Di sisi lain, dr Gaunt
juga mengungkapkan bahwa terdapat bukti sebagian besar subvarian Omicron dapat
menginfeksi orang-orang yang sudah pernah terpapar COVID-19 sebelumnya. Namun
menurutnya, kondisi tersebut masih bisa diantisipasi dengan penggunaan masker
secara disiplin dibarengi pembatasan mobilitas.
"Jika Anda melihat
infeksi ulang, kemungkinan infeksi ulang secara klinis tidak terlalu parah.
Virus ini tidak akan kemana-mana. Orang-orang akan terinfeksi ulang,"
pungkasnya
No comments