WUJUDKAN HERD IMMUNITY, BINDA NTB TERUS GELAR VAKSINASI MASAL
Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah NTB
berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB menggenjot kegiatan vaksinasi
booster di Kabupaten Lombok Barat (22/7). Kegiatan kali ini dipusatkan di
Kantor Desa Pelangan Kecamatan Sekotong.
Kabinda NTB, Wara
Winahya mengungkapkan bahwa Binda NTB menggelar vaksinasi di sembilan titik se
NTB dengan target dosis yang disalurkan sebanyak 6.500 dosis. Vaksinasi akan
terus dilakukan sampai benar-benar mencapai target.
"Kami terus
menggelar vaksinasi melalui door to door ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Seperti saat ini di Desa Pelangan Sekotong Kab. Lobar. Sesuai arahan Presiden
RI, kami akan terus berupaya menjemput bola untuk percepatan vaksinasi booster
di NTB," ungkap Wara saat peninjauan vaksinasi di Desa Pelangan Kec
Sekotong Kab Lobar, Kamis (21/7).
Oleh karena itu, kata
dia, masyarakat di wilayah NTB diharapkan memanfaatkan langkah percepatan
vaksinasi booster yang kini digenjot pemda berkolaborasi dengan Binda, apalagi
dengan booster, masyarakat menjadi lebih aman dalam beraktivitas di tengah
pandemi.
"Sejak adanya
varian baru ini dikhawatirkan bisa menyebabkan naiknya kasus, tapi jangan
sampai, makanya kita harapkan karena ekonomi dan kesehatan harus jalan
bareng-bareng, regulasi yang sudah sudah dilakukan pemerintah jangan sampai
tidak dimanfaatkan," katanya.
Apalagi, saat ini,
pemerintah telah memberlakukan vaksin booster menjadi salah satu syarat
melakukan perjalanan jauh dengan kereta api dan pesawat, dan nantinya juga akan
diterapkan dalam aktivitas dalam menunjang perekonomian masyarakat lainnya.
"Dan kita bisa
lihat dampak dari setelah divaksin booster itu kasusnya dapat semakin ditekan,
dan kita juga sudah pelopori pandemi jadi endemi, dan kalau endemi (penanganan)
akan berbayar karena dianggap sudah selesai," katanya.
Dia juga mengatakan,
sejauh ini di wilayah NTB belum ada penyebaran COVID-19 varian baru, dan
tambahan kasus rata-rata merupakan varian lama, akan tetapi tidak terlalu
berpengaruh, karena rata-rata kekebalannya sudah 70 persen.
"Makanya dari BIN
mengejar target vaksin booster hingga 50 persen, masih ada waktu untuk kita
berusaha semaksimal mungkin, karena memang kendala di awal itu sasaran. Namun
dengan regulasi baru ini diharap bisa mendorong masyarakat untuk booster,"
katanya
No comments