Delegasi KTT G20 Mancanegara Kunjungi Desa Genggelang
Delegasi KTT G20 mancanegara
mengunjungi Desa Genggelang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), 15-16 November.
Pendiri ECCO Walissa Tanaya
Pramanasari menjelaskan, Desa Genggelang mendapatkan perhatian dunia
internasional berkat kerja samanya dengan Yayasan Youth ECCO Indonesia (ECCO)
dalam program berbasis lingkungan. “Selama kunjungan itu berlangsung, kami
bersama pemerintah Desa Genggelang berkolaborasi untuk mengadakan Ecco Idea
Festival dan Ecco Trip,” katanya, Kamis (17/11).
Kegiatan ini diisi dengan workshop
ecotourism, seminar antar umat beragama, menanam pohon, melepas penyu di
pantai, pameran produk lokal, dan wisata keliling Desa Genggelang. Ecco Trip
secara khusus diadakan untuk mempererat hubungan antara Desa Genggelang, Ecco,
dan para stakeholder. Sedangkan Ecco Idea Festival bertujuan menyediakan
platform bagi anak muda untuk meningkatkan climate literacy dan berkontribusi
dalam mengatasi masalah lingkungan. Kemudian menciptakan jaringan pemimpin muda
dan pembuat perubahan yang berpengetahuan luas, terampil, dan aktif dalam
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah lingkungan. Juga
memperkenalkan masyarakat tentang pentingnya elektromobilitas untuk
keberlanjutan.
Delegasi KTT G20 yang datang dari
Bali ke NTB ada 20 orang. Di antaranya, Pendiri dan Presiden Institut
Trihitakarana Marcin Schmidt; Presiden COP 24 Michal Kurtyka; Konsul Kehormatan
Indonesia di Polandia Marian Skrzypiec; Kepala Bagian Urusan Luar Negeri dan
Pembangunan Ekonomi Daerah Kujawsko Pomorskie Polandia Sylwia
Tubielewicz-Olejnik; Wakil Walikota Lviv di Ukraina Kiral Serhii; Delegasi dari
Sicily, Italia Tkanko Danylo; Pemilik Bersama Perusahaan DWF Filip Urbaniak;
dan Presiden dan Pendiri Badan Elektromobilitas Polandia Krzysztof Burda.
“Beberapa jurnalis dari Vatikan turut hadir untuk meliput acara ini, yang juga melibatkan sekolah di Genggelang untuk mengikuti kegiatan Scholas Occurentes,”
Scholas Occurentes ini jaringan
sekolah internasional yang didirikan Paus Francis dengan misi memberdayakan
pemuda dari berbagai latar belakang agama dan sosial.
Kegiatan itu diisi juga perwakilan
Scholas Occurentes dari Argentina Natalin Faravelli. Dia memberikan pidato di
depan siswa MA Radlul Jannah NWDI Penjor yang dihadiri Kepala
Kunjungan dirangkaikan pula dengan
peluncuran buku berjudul Little Ting, yang mengisahkan perjuangan hewan di
hutan bakau dan laut untuk menghadapi kerusakan lingkungan. “Karya ini ditulis
oleh relawan pemuda Ecco, Abiyyu Alghozy Pramanaputra dan dilengkapi ilustrasi
pelukis lokal Mahzan Syaro’ir dari Serunih Art Studio,” jelasnya.
Ecco menghadiahkan 20 cetakan pertama
buku kepada sekolah di Desa Genggelang dan para delegasi. Rangkaian acara Ecco
Trip disempurnakan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama
Polandia-Indonesia. Ini untuk mendukung percepatan kendaraan listrik di
Indonesia melalui program Ecco di Desa, KLU. Penandatanganan dilakukan oleh
Michal Kurtyka, Krzysztof Burda, dan Kepala Pelaksana BPBD NTB H Sahdan selaku
perwakilan gubernur NTB, yang disaksikan semua delegasi dan warga desa
Genggelang.
Dengan perjanjian ini, kata Walissa,
hubungan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Eropa diharapkan
terus berlanjut. “Dampaknya, bisa menguntungkan warga desa baik dari sisi
ekonomi, sosial, maupun pendidikan,” .
No comments