Dinkes buka gerai vaksinasi COVID-19 di Kulon Progo Expo
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuka gerai
vaksinasi COVID-19 di Kulon Progo Expo 2022 dalam rangka mendongkrak cakupan vaksinasi hingga akhir 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulon Progo Rina Nuryati di Kulon Progo,
Jumat, mengatakan gerai vaksinasi COVID-19 dibuka pada 2-10 Desember 2022 di Taman Budaya Kulon Progo.
"Selama Kulon Progo Expo 2022, masyarakat bisa mendatangi gerai Dinas Kesehatan. Kami memberikan
pelayanan vaksin COVID-19 dari 10.00 WIB-18.00 WIB," kata Rina Nuryati.
Ia mengatakan pelayanan vaksinasi ini untuk dosis pertama, kedua, maupun dosis penguat. Untuk mendapatkan
layanan ini, masyarakat hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu vaksin.
"Kami juga menyiapkan stok vaksin sebanyak 60 vial pfizer atau setara 360 dosis," katanya.
Data dari Dinkes Kulon Progo, vaksinasi dosis pertama mencapai 91,6 persen atau 346.292 dari total 378.177
sasaran. Kemudian, dosis kedua 84,5 persen atau 319.418 sasaran, dosis ketiga 31,87 persen atau 120.534
orang dan dosis keempat 0,72 persen atau 2.720 sasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan sampai saat ini, cakupan
vaksinasi booster atau penguat baru mencapai 31,82 persen atau sekitar 120.330 dari total 378.177 sasaran.
Dirinya pesimistis target cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat akan tercapai hingga akhir tahun sebesar 50
persen dari total sasaran.
"Kemungkinan besar tidak akan tercapai di akhir tahun. Namun, kami mengupayakan supaya cakupan target
vaksinasi penguat bisa mendekati 50 persen," kata Sri Budi Utami.
Untuk itu, Dinkes Kulon Progo bersinergi dengan semua pihak dan lintas sektor untuk menggerakkan masyarakat.
Selain itu, Dinkes mendekatkan sentra vaksin sampai ke padukuhan.
"Dalam kondisi ada warga yg terkendala mobilitasnya, maka kita lakukan vaksinasi rumah dari rumah. Kami juga
menambah jadwal vaksinasi baik di fasilitasi kesehatan, maupun di luar fasilitas kesehatan," katanya.
Sri Budi mengaku kendala utama mencapai target 50 persen dari total target vaksinasi booster, yakni masyarakat
sudah tidak berminat divaksin penguat.
Hal ini dikarenakan situasi saat ini sudah baik, aman, dan kalau ada yang sakit sudah ringan, serta kekebalan
masyarakat sudah kuat.
"Masyarakat merasa sudah cukup sampai vaksin dosis kedua, tidak perlu vaksin booster lagi," katanya.
No comments