Debat Terakhir Pilgub NTB, KPU Bakal Tambah Kuota Pendukung di Arena Debat Jadi 85 Orang
Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB menggelar rapat evaluasi debat terbuka kedua dengan tim pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur NTB di Pilgub NTB 2024. Evaluasi tersebut digelar di kantor KPU NTB, Jumat (15/11).
Salah satu yang diputuskan bersama dalam evaluasi sekaligus persiapan gelaran debat terbuka ketiga itu adalah jumlah maksimal pendukung yang boleh masuk ke dalam ruangan.
“Hari ini kami melakukan evaluasi dengan LO paslon untuk membicarakan sejumlah persiapan untuk debat terbuka ketiga pada 20 November 2024 mendatang. Sebenarnya tadi itu lebih pada evaluasi bersama pelaksanaan debat kedua pada 8 November lalu,” kata Komisioner KPU NTB Agus Hilman pada Lombok Post, Jumat (15/11).
Beberapa evaluasi yang dibicarakan, pertama mengenai beberapa kesalahan teknis dalam debat kedua. Hal itu berupa timer yang sempat mati dan pertanyaan panelis yang sempat sama.
“Memang kita lebih banyak berbicara mengenai hal-hal teknis. Timer yang mati. Tanya yang berulang. Tentu pertama kami juga meminta maaf. Bagaimana pun publik mengetahui jika hal itu merupakan tanggung jawab KPU. Insya Allah pada debat ketiga kita perbaiki. Teman-teman LO alhamdulillah juga memaklumi kesalahan teknis tersebut,” jelas Agus.
Secara umum, semua paslon menilai debat terbuka kedua berlangsung baik dan mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Terutama kondusivitas pendukung paslon di ruangan.
“Para pendukung jauh lebih tertib dibanding debat pertama. Sehingga jika di debat kedua kita batasi maksimal 75, kali ini ada penambahan menjadi maksimal 85 orang,” jelasnya.
Bersamaan dengan aturan batas maksimal pendukung di ruangan tersebut, Agus juga kembali mengingatkan tentang kondusivitas pendukung. Hal itu ditekankan mengingat terjadinya keributan di debat terbuka kedua Pilkada Lombok Barat, dan sebelumnya di Lombok Tengah.
Menurut Agus, keributan pendukung pada saat proses debat berlangsung sebenarnya tidak sepenuhnya ditentukan oleh jumlah pendukung yang masuk. Kata dia, mau banyak atau sedikit, jika memang ada keinginan melakukan keributan, pasti terjadi keributan tersebut.
“Namun dampaknya dapat diminimalisir jika jumlahnya kita batasi. Semakin besar jumlah massanya, semakin susah juga dikondusifkan,” tuturnya.
Agus juga mengingatkan pada para pendukung untuk tetap menjaga kondusivitas di debat terbuka ketiga nanti. Ia menyadari, mendekati hari pemilihan, tensi debat juga dimungkinkan akan semakin tinggi.
“Itulah mengapa kita berharap semua pasangan calon untuk tetap menjaga kondusivitas. Karena apapun itu, publik akan menilai atas apa yang dilakukan oleh para pendukung. Mari bersama-sama kita menjaga citra baik paslon masing-masing. Dan saya yakin, pendukung di Pilgub NTB akan jauh lebih dewasa menyikapi adanya perbedaan,” pungkasnya.
Sementara itu terkait persiapan pencoblosan KPU NTB telah mempersiapkan sekitar 25 tempat pemungutan suara (TPS) khusus di pilkada serentak 2024. Dimana secara keseluruhan KPU telah menyiapkan 8.405 TPS se-NTB.
Ketua KPU NTB M Khuwailid menerangkan saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapkan distribusi logistik dan bagaimana KPPS juga menyiapkan TPS. Adapun mengenai TPS, sejauh ini KPU telah menyiapkan sekitar 25 TPS khusus yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
“Saat ini semuanya sedang berjalan. Dan pada apel kesiapsiagaan PPK lalu, saya tegaskan pentingnya memastikan kesiapan dan kesanggupan penyelenggara jelang 27 November 2024,” kata Khuwailid.
Berkaitan dengan TPS, Kordiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU NTB Agus Hilman menambahkan, 25 TPS khusus terbanyak berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Untuk detail lokasinya, nanti akan kami sampaikan,” terangnya.
Sebelumnya KPU NTB telah melantik 58.835 anggota KPPS di 10 kabupaten/kota. Agus mengingatkan 58.835 anggota KPPS tersebut dapat bekerja dengan baik dan berintegritas. Terutama di TPS khusus. Selain itu, ia juga memastikan kesiapan KPPS dalam memenuhi TPS yang aksesibel untuk penyandang disabilitas.
No comments