• Berita Terkini

    Sektor Energi Hijau Punya Dampak Besar Bagi Ekonomi RI, Ini Buktinya!

     

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa sub sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mempunyai peran yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Hal ini dapat terlihat dari kontribusi di sektor tersebut terhadap target investasi RI.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot mengatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi sumber EBT yang sangat besar. Baik yang berasal dari surya, air, hidro, geothermal, bioenergi, serta sumber energi baru-terbarukan lainnya.


    Oleh sebab itu, investasi menjadi kunci dalam memaksimalkan kontribusi sektor EBTKE terhadap perekonomian nasional. Terlebih, Indonesia juga tengah mendorong untuk transisi dari energi fosil ke energi bersih.


    "Untuk kontribusi ekonomi ini tidak bisa kita lakukan tanpa adanya kegiatan investasi yang dilakukan pada sektor EBTKE," kata Yuliot dalam acara Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE Tahun 2024, dikutip Rabu (18/12/2024).


    Menurut Yuliot, pada tahun 2024, pemerintah menargetkan total investasi secara keseluruhan sebesar Rp 1.650 triliun, di mana sub sektor EBTKE berkontribusi lebih dari US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 20,97 triliun.


    "Itu merupakan kontribusi yang memberikan dampak ekonomi dan juga dampak terhadap adanya nilai tambah, produktivitas, dan juga penyerapan lapangan kerja, sekaligus itu adanya penerima negara memperlebar ruang fiskal pemerintah dari sisi penerimaan," katanya.


    Sementara itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 8%, pemerintah menargetkan investasi pada 2025 mendatang dapat mencapai Rp 1.900 hingga Rp 2.200 triliun. Sehingga upaya untuk mendorong investasi di sektor EBTKE menjadi salah satu prioritas yang akan dilakukan.


    "Tentu kita harus mendorong lebih banyak lagi investasi di sektor EBTKE. Karena kalau kita kaitkan dengan ketahanan energi yang menjadi prioritas pemerintah, itu adalah bagaimana kita memberikan peluang sebanyak-banyaknya kepada pelaku usaha baik BUMN maupun badan usaha swasta termasuk koperasi," katanya.

    No comments